Indotimenews
Menjelang tahun ajaran baru sekolah 2025/2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) akan mendirikan posko Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB).
“Posko Penerimaan Peserta Didik baru bakal dibangun di semua SMA negeri dan bertindak sebagai sumber informasi serta layanan konsultasi untuk para peserta yang ingin mendaftar,” ungkap kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh, Minggu (27/4).
Penyelenggaraan posko bertujuan untuk memberikan dukungan kepada para orangtua serta bakal pelajar dalam mengerti prosedur pendaftaran. Mereka dapat meraih panduan langsung dari tim sekolah sehingga terhindar dari kebingunan ketika melakukan registrasi.
Misalnya, siswa yang berasal dari Surabaya Timur dan mendaftar melalui jalur prestasi berkeinginan untuk menempuh pendidikan di Surabaya Pusat. Karena jalur tersebut tidak mengharuskan adanya batasan jarak tertentu, mereka dapat melakukan konsultasi langsung ke Posko SPMB paling dekat dengan daerah mereka, tambahnya.
Di samping membangun posko, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (Dispendik) Surabaya juga aktif dalam memberikan penyuluhan, yang ditujukan kepada para orangtua murid kelas VI Sekolah Dasar (SD) yang berencana untuk meneruskan studi mereka ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
“Sosialisasi ini akan dilakukan langsung (di sekolah) maupun di tingkat kelurahan. Tujuannya memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai ketentuan dan alur pendaftaran SPMB 2025,” terang Yusuf.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti secara resmi merombak sistem pendaftaran siswa baru dari yang sebelumnya dikenal sebagai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) diakhir bulan Januari tahun 2025.
Menurut Permendikdasmen No. 3 Tahun 2025, terdapat empat jenis penerimaan siswa baru yang berbeda-beda, yaitu jalur afirmasi, jalur prestasi, jalur mutasi (sebelumnya dikenal sebagai jalur pergantian orang tua), serta jalur domisili (yang dulunya disebut dengan jalur zonasi).
Kuota untuk jalur afirmasi adalah sebesar 20%, jalur prestasi mencakup 35%, jalur mutasi memiliki alokasi 5%, serta jalur domisili mendapat bagian sebesar 40% yang terbagi menjadi dua yaitu 20% untuk domisili 1 dan 20% lagi untuk domisili 2.
Sebelum melaksanakan SPMB tahun 2025, Dinas Pendidikan di Kota Surabaya berencana untuk menyelenggarakan simulasi atau percobaan pendaftaran guna membantu masyarakat lebih memahami proses registrasinya secara efektif dan akurat.
“Semoga para orangtua murid dapat terlibat secara aktif dalam uji coba ini guna memahami proses pendaftaran, mengecek jarak antara tempat tinggal mereka dan sekolah, serta memikirkan kemungkinan minat anak-anak mereka,” jelaskan Yusuf.
(*)