Home crime Perbedaan Signifikan antara Keterangan dan Hasil Otopsi

Perbedaan Signifikan antara Keterangan dan Hasil Otopsi

41
0


JAYAPURA

-Insiden meninggal dunia anak laki-laki usia 3,5 tahun dengan nama Nur Aulya, yang awalnya dilaporkan sebagai hilang di area Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, masih menjadi fokus penyelidikan polisi. Sampai saat ini, total 19 orang saksi sudah dimintai keterangan dan dua dari mereka menjalani tes deteksi pembohong menggunakan teknik ilmiah.

Kepala Kepolisian Resort Kota Jayapura, AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, menyoroti sifat unik dari kasus tersebut. Awalnya, Nur Aulya dilaporkan sebagai orang yang hilang di depan rumahnya, tetapi setelah empat hari, jasadnya ditemukan tewas di semak-semak tidak jauh dari tempat dia pertama kali lenyum.

“Seluruh bukti yang telah kita temukan hingga kini sedang dianalisis oleh Labfor Polri,” jelas AKBP Fredrickus ketika beraudiensi bersama wartawan di Rumah Bakau, Jumat (25/4).

Salah satu benda bukti yang sudah dicek adalah sepasang sendal milik korban yang pada mulanya dicurigai berisi noda darah. Akan tetapi, usai diuji secara forensik, tuduhan itu ternyata tak berkutat.

“Pada awalnya disangka terdapat darah pada pasak itu, namun usai diteliti dengan seksama, temuannya mengungkap bahwa zat tersebut sebenarnya tidak berupa darah,” ungkapnya.

Masalah yang berkembang di kalangan publik mengenai kemungkinan partisipasi orang tua biologis dari korban pun mendapat perhatian polisi. Meski demikian, AKBP Fredrickus menyatakan tegas bahwa seluruh spekulasi masih dalam proses investigasi dan nantinya akan diverifikasi dengan menggunakan bukti saintifik.

“Masalah ini telah mencapai tingkat penyelidikan. Ini berarti bahwa jika diperlukan langkah hukuman tambahan seperti penegakan hukum yang kuat, maka itu bisa dijalankan mengikuti aturan,” katanya.

Terkait dengan tes polygraph yang dilakukan pada Lie Detector, tim tersebut saat ini masih menantikan laporan final dari Laboratorium Forensik Polri.

Pada saat yang sama, pihak penyelidik akan menerapkan bermacam-macam teknik guna memverifikasi ketepatan kesaksian para saksi, kendati banyak di antaranya masih cenderung bersifat prinsipil dan belum menyampaikan detail esensial.

” Salah satu hambatan besar adalah jawaban dari para saksi yang sangat luas, sehingga kita berjuang untuk mendapatkan informasi tambahan,” tegasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here